Tragedi Xenia maut yang menewaskan sembilan orang di Jalan Ridwan Rais, Jakarta Pusat, pada hari Minggu (22/1) terus menjadi buah bibir masyarakat. Tidak hanya membuat hak pejalan kaki lebih diperhatikan, peristiwa tersebut membuat masyarakat lebih awas terhadap pengaruh dan peredaran narkoba.
Sesuai pengakuan pelaku, sebelum tabrakan maut dia baru saja melakukan pesta narkoba di sebuah klub malam. Merespon hal tersebut, Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya pun mulai meningkatkan razia obat-obatan terlarang.
"Ya akan digalakkan lagi, dan kami akan meminimalkan peredaran narkoba di tempat hiburan yang memungkinkan dan dimungkinkan terjadinya peredaran narkoba," ungkap Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Nugroho Aji Wijayanto, seperti dikutip dari kompas.com, pada Selasa (24/1).
Menurut Nugroho, pihaknya lebih memprioritaskan razia ini terhadap pengedar, bandar hingga pemasok, bukan pengguna seperti kasus Afrina CS. Seperti diberitakan, sebelum tabrakan naas tersebut Afrina dan tiga orang temannya membeli dua butir pil inex untuk kemudian dibagi rata dan dikonsumsi bersama.
Peredaran dan dampak buruk dari narkoba telah menjadi ancaman bagi bangsa ini. Pemerintah harus bertindak secara tegas dan memberikan hukuman yang mempunyai efek jera, sehingga para pelaku makin berkurang dan masyarakat awam pun tidak tergoda untuk mencoba narkoba.
Sumber : berbagaisumber/vn